Ia berjalan di bawah terik sang mentari
Mengemis belas kasih tuk sesuap nasi
Menengadahkan tangannya
Berharap uluran tangan dari yang berada
Seperak yang ia terima
Adalah tali untuk menyambung hidupnya
Kejamnya dunia adalah teman
rasa bahagia , hidup penuh tawa
adalah mimpi yang terindah baginya
Beribu cerca dan cela
adalah balada yang terus mengiringi langkahnya
Ia berjuang dengan peluh
ia bertahan dengan airmata
Memampang senyum kemayaan yang menari di atas perihnya
Bernyanyi riang penuh harap
dengan do'a dan satu keyakinan
Bahagia pasti kan menjelang
Meski di batas ajal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar