Cinta... seperti apa?
Kau tak terlihat mata
Juga tak tersentuh tangan
Tapi sentuhanmu begitu lembut dan tajam
Apakah kau merah seperti senja
Indah dan menyenangkan
Atau au sebiru laut
Kejam dan menyakitkan
Mungkinkah benar adanya
Kau sekuat karang?
tetap bertahan oleh terjang ombak
Atau bahkan serapuh rakit
yang hancur oleh badai
Cinta..... benarkah kau seluas langit?
Tapi kenapa aku tak dapat naungan mu?
Jika engkau memang pelangi?
Kenapa aku tak bisa melihatmu
Engkau sama halnya dengan mimpi
Apakah kau hanya sebuah kata semu
yang memberi khayalan maya
Kenapa aku tak dapat merasakanmu?
Aku yang tak mengenal cinta
atau kah cinta yang tak mengenaliku
Aku tak tahu!
Haruskah aku percaya cinta?
MIMPI
Mimpi... salahkah itu?
bila aku mneghayalnya
bila aku ingin punya mimpi-
ingin memilikinya
Jenuh...yang ku lihat hanya aku
meratap sendiri-menangis
Ingi ku rangkai kata tuk teriakan bosan
tapi sunyi seakan merantai lidahku
hingga jiwaku tak mampu berontak
Ingin aku ingkari kerentanan ini
tapi aku tak mampu tuk munafik
Aku adalah hati yang tak punya mimpi
Ingin aku punya mimpi tapi..
aku takut tuk bermimpi
Entah jiwaku yang pengecut
atau memang tak pantas memilikinya
kenapa semua bertanya tentang mimpi?
lalu di mana mimpi itu
kenapa jalan yang harus di tempuh
Adakah tangga tuk menaikinya?
kenapa ada mimpi
bila hanya melukai hati
haruskah mimpi itu di buai
sedangkan ia tak mesti indah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar